BAB I
PERSUASI
Karangan yang berisi ajakan kepada
pembaca dengan menyampaikan alasan, contoh, dan bukti yang meyakinkan sehingga
pembaca membenarkannya dan bersedia melaksanakan ajakan hal-hal yang baik demi
kepentingan masyarakat banyak. Lazimnya berbentuk prosa.
1. Pengertian
Persuasi(menurut Gorys Keraf) suatu
seni verbal yang bertujuan untuk meyakinkan seseorang agar melakukan sesuatu
yang dikehendaki oleh pembicara (bentuk lisan, misalnya
pidato) atau oleh penulis (bentuk tulisan, cetakan,elektronik)
pada waktu ini atau pada waktu yang akan datang.
2.
Syarat-syarat
a. Watak dan
kredibilitas pembicara harus percaya diri dan mampu meyakinkan pendapatnya itu
kepada orang lain.
b. Kemampuan
pembicara mengendalikan emosi. Hal ini akan mendukung keputusan yang
diambilnya.
c. Diperlukan
bukti-bukti yang meyakinkan untuk mendukung kebenarannya.
3. Ciri-ciri
persuasi
a. Harus
menimbulkan kepercayaan pendengar/pembacanya.
b. Bertolak
atas pendirian bahwa pikiran manusia dapat diubah.
c. Harus
menciptakan persesuaian melalui kepercayaan antara pembicara/penulis dan yang
diajak berbicara/pembaca.
d. Harus
menghindari konflik agar kepercayaan tidak hilang dan tujuan tercapai.
e. Harus ada
fakta dan data secukupnya.
4.
Adapun
bagian-bagian persuasi adalah sebagai berikut.
1.
Bagian awal memaparkan
gagasan tertentu
2.
Diikuti dengan
memberikan alasan, bukti, atau contoh untuk meyakinkan dan memengaruhi pembaca.
3.
Ditutup dengan ajakan,
bujukan, rayuan, imbauan, atau saran kepada pembaca.
5. Yang tergolong kedalam persuasi
a. Bentuk
pidato, misalnya propaganda, kampanye lisan, dan penjual jamu ditempat-tempat
terbuka.
b. Bentuk
tulisan berupa iklan dan selebaran.
c. Bentuk
elektronik, misalnya iklan di televisi, bioskop, dan internet
Dalam uraian dibawah ini disajikan macam-macam persuasi
ditinjau dari medan pemakaiannya. Dari segi ini, karangan persuasi dibagi
menjadi empat macam, yaitu :
1. Persuasi
politik
2. Persuasi
pendidikan
3. Persuasi
advertensi
4. Persuasi
propaganda
1. Persuasi
Politik
Sesuai dengan namanya, persuasi politik
dipakai dalam bidang politik oleh orang-orang yang berkecimpung dalam bidang
politik dan kenegaraan. Para ahli politik dan kenegaraan sering menggunakan
pesuasi jenis ini untuk keperluan politik dan negaranya.
2. Persuasi
Pendidikan
Persuasi pendidikan dipakai oleh
orang-orang yang berkecimpung dalam bidang pendidikan dan digunakan untuk
mencapai tujuan-tujuan pendidikan. Seorang guru, misalnya, bisa menggunakan
persuasi ini untuk mempengaruhi anak supaya mereka giat berlajar, senang membaca
dan lain-lain. Seorang motivator atau inovator pendidikan bisa memanfaatkan
persuasi pendidikan dengan menampilkan konsep-konsep baru pendidikan untuk bisa
dilaksanakan oleh pelaksana pendidikan.
3. Persuasi
Advertensi/Iklan
Persuasi iklan dimanfaatkan terutama
dalam dunia usaha untuk memperkenalkan suatu barang atau bentuk jasa tertentu.
Lewat persuasi iklan ini diharapkan pembaca atau pendengar menjadi kenal,
senang, ingin memiliki, berusaha untuk memiliki barang atau memakai jasa yang
ditawarkan. Karena itu,advertensi diberi predikat jalur komunikasi antara
pabrik dan penyalur, pemilik barang dan publik sebagai konsumen. Iklan itu
beraneka ragam, ada yang sangat pendek, ada pula yang panjang.
Persuasi iklan yang baik adalah
persuasi yang mampu dan berhasil merangsang konsumen membeli barang yang
ditawarkan. Sebaliknya, persuasi iklan itu tergolong sebagai persuasi yang
kurang baik apabila tidak berhasil merangsang konsumen untuk membeli barang
yang diiklankan.
4. Persuasi
Propaganda
Objek yang disampaikan dalam persuasi
propaganda adalah informasi. Tentunya tujuan persuasi tidak hanya berhenti pada
penyebaran informasi saja. Lebih dari itu, dengan informasi diharapkan pembaca
atau pendengar mau dan sadar untuk berbuat sesuatu.
Persuasi propaganda sering dipakai
dalam kegiatan kampanye. Isi kampanye biasanya berupa informasi dan ajakan. Tujuan akhir dari kampanye adalah agar pembaca atau pendengar menuruti
isi ajakan kampanye tersebut. Pembuatan informasi tentang seseorang yang
mengidap penyakit jantung yang disertai dengan ajakan pengumpulan dana untuk
pengobatannya, atau selebaran yang berisi informasi tentang situasi tertentu
yang disertai ajakan berbuat sesuatu adalah contoh persuasi propaganda.
Contoh paragraf
persuasif :
Kita semua mengetahui bahawa kondisi lingkungan Kota Jakarta
sudah sangat memprihatinkan. Banyak sekali sungai yang kotor akibat pembuangan
limbah yang tidak teratur serta pencemaran udara akibat asap kendaraan bermotor
yang semakin banyak. Ini semua dapat menyebabkan gangguan bagi makhluk hidup di
Kota Jakarta, temasuk manusia. Pernapasan kita dapat terganggu dan keindahan
Kota Jakarta tercemar. Oleh karena itu, alangkah baiknya jika kita sebagai
penduduk Kota Jakarta berusaha untuk melestarikan lingkungan kota ini dengan berbagai
macam usaha. Di antaranya adalah dengan penghijauan, pembuatan taman kota, dan
pelarangan membuang sampah di sembarang tempat. Ini semua dapat mengendalikan
keindahan Kota Jakarta.
( Contoh paragraf persuasif 1 )
Dalam diri setiap bangsa Indonesia harus tertanam nilai cinta
terhadap sesama manusia sebagai cerminan rasa kemanusiaan dan keadilan.
Nilai-nilai tersebut di antaranya adalah mengakui dan memperlakukan manusia
sesuai dengan harkat dan martabatnya, mengembangkan sikap tenggang rasa dan nilai-nilai
kemanusiaan. Sebagai sesama anggota masyarakat, kita harus mengembangkan sikap
tolong-menolong dan saling mencintai. Dengan demikian, kehidupan bermasyarakat
dipenuhi oleh suasana kemanusian dan saling mencintai. ( Contoh paragraf persuasif 2 )
BAB II
Kesimpulan
Persuasi merupakan Karangan yang berisi ajakan kepada
pembaca dengan menyampaikan alasan, contoh, dan bukti yang meyakinkan sehingga
pembaca membenarkannya dan bersedia melaksanakan ajakan hal-hal yang baik demi
kepentingan masyarakat banyak.
Karangan persuasi dibagi menjadi empat macam, yaitu :
1. Persuasi
politik
2. Persuasi
pendidikan
3. Persuasi
advertensi
4. Persuasi
propaganda
Yang
semuanya telah dijelaskan dalam bab sebelumnya.
Daftar Pustaka
Aveling,Harry.2002.Rumah Sastra Indonesia.Magelang:Indonesiatera.
Finoza, Lamudin.2006.komposisi bahasa indonesia.jakarta:Diksi
Insan Mulia.
Sahid Warsanto, Ichsan.Dkk.2004.Kaji Latih Bahasa Dan
Sastra Indonesia.Jakarta:Bumi aksara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar